BUKAN RORO
JONGGRANG
Oleh : Ary Wib
Kisah berikut
ini mungkin akan terdapat kemiripan secara alur dan peristiwanya, kisah ini
merupakan rekayasa fiktif diambil dari legenda terkenal di bumi jawa, kisah
bandung bondowoso dan roro jonggrang dengan seribu candinya. Jika ada peristiwa
yang menyimpang harap maklum, karena untuk kebutuhan hiburan semata, untuk
menggagas opini kekinian legenda roro jonggrang menjadi seperti kisah berikut
ini.
1.
DALANG
: Saat negeri ini sudah carut marut, masalah dimana-mana, etika dan moral sudah
tak memiliki ruang disanubari manusia. Orang-orang saling tuding, saling
menggunjing, sikat sana – sikat sini. Mencari kesenangan sesaat, rasa hormat
dan saling menghargai sudah menjadi sampah. Berubah menjadi manusia yang
individualistik mengejar kepuasan pribadi dan menghalalkan segala cara untuk
mencapai kepuasan tersebut. Kisah ini terjadi pada sebuah negeri yang sudah
buruk moral dan etikanya, masyarakatnya senang menggunjing, mabuk-mabukan,
korupsi, kolusi dan nepotisme menjamur. ditambah lagi pembunuhan dan
pertumpahan darah atas nama agama sekarang sudah merajalela. Negeri GEMAH RIPAH LOH JINAWI hanya sebagai
selogan, negeri yang masyarakatnya ramah dan berbudaya hanya sebagai kenangan
yang sudah kusut. Negeri yang kaya raya bagi yang punya uang dan jabatan saja, yang tak
punya masih saja sengsara.
Lakon ini
menceritakan putri nan ayu cantik jelita putra sang raja sedang galau dan
berduka atas kematian raja, saat menghadapi kudeta dari daerah jajahannya yaitu
pengging. Pengging yang di nahkodai oleh kesatria yang sakti madraguna yaitu Bandung
B terkenal bringas tapi tampan dan rupawan, bermaksud ingin merebut kekuasaan
dari raja di negeri BOKO itu. Dia berhasil membunuh dan memberantas habis
pasukan raja BOKO. Sampai akhirnya dia akan menuju istana untuk mengambil alih
pemerintahan dan meminang Roro J putri
dari raja Boko tersebut.
Setting istana negeri BOKO putri Roro J nampak
gelisah dan berduka atas kematian ayahanda raja, beberapa dayang menghibur
putri dengan beberapa tarian. Tapi putri tetap berduka, dukanya sangat dalam.
2.
Roro
J : Bagaimana lagi harus ku tumpahkan dukaku ini, hidupku sekarang tak kan sama
dengan dulu, apakah air mataku harus kutumpahkan semua untuk menebus kematian
ayahanda. Aku tahu ayahanda memimpin negri ini dengan tidak baik, banyak
melakukan korupsi, tidak mensejahterakan rakyat, sering kali bermain harga-harga
sembako, bahkan harga BBM. Tapi dia ayahandaku yang aku sayangi. Aku belum
sempat membahagiakannya dia sudah pergi. Oh ayahanda.....! aku ini kan masih
muda, masih remaja, masa’ aku harus memimpin negeri yang besar ini, belum lagi
kondisi negeri ini sungguh kacau balau. Nanti waktuku untuk sekolah, shoping,
ke salon, terbuang karena aku harus memimpin negri ini. Huftt... sungguh
malangnya nasibku....
3.
Dayang
: Sudahlah tuan putri, ini sudah menjadi suratan ilahi
4.
Roro
J : Kapan ilahi kirim surat kepadaku dayang ...?
5.
Dayang
: Ihhh tuan putri ini, maksudnya tuan putri harus sabar,,,
6.
Roro
J : Ohh... tapi aku harus bikin perhitungan dengan si Badung B.
7.
Dayang
: Apa yang akan tuan putri lakukan ...?
8.
Roro
J : Adda deh.... mau tau ajah
9.
Dayang
: Si Bandung itu sakti lo putri... apa bisa kita melawannya...?
10. Roro J : Masalah
Buat aku? Mau sakti ? mandraguna ? atau mauapalah aku tak takut...
11. Dayang : Tapi putri
kan tidak tahu bagaimana persisnya Bandung Bondowoso itu?
12. Roro J : Ihhh dayang
ini katrok banget deh..! sekarang kan teknologi sudah pada maju, tinggal liat
profil lengkapnya di FB, gitu aja kok repot...
13. Dayang : ihhh
tuan putri ada – ada aja.
14. Roro J : Sudah
kamu gak usah banyak tanya... (tiba-tiba membaca menyanyi)
Ia jahat, moralnya, buruk budinya... tapi dia
ayahku...
Ia jelek, pengumbar janji palsu.... tapi dia
ayahku....
Ia tak setia , menduakan cinta ibu..... tapi dia
ayahku....
Ia menaruh penderitaan pada rakyatku...... tapi dia
ayahku....
Ia singkirkan semua yang mendukung .... tapi dia
ayahku....
permata hatiku.....
permata hatiku.....
15. DALANG : Ehhhhh tiba-tiba
dari sebelah timur ...... datanglang Bandung B dengan gagah berani bersama prajuritnya
dialah kesatria sakti madraguna pujaan wanita, idaman wanita dan juga para
pria... hehehehe... inilah, sambutlah dengan meriah Bandung B.
Bandung B bersama prajuritnya, pria yang gagah
perkasa datang ke istana untuk mengambil alih kekuasaan dan meminang Roro J.
16. Roro J : Ada apa
gerangan kau Bandung B datang ke istanaku..?
17. Bandung B : Roro
J , kedatanganku kemari ...
18. Prajurit : Tuan ..
tuan..
19. Bandung B: Ada apa
prajurit..
20. Prajurit : Ini tuan
...
21. Bandung B : Apaan,,,?
Oh gaji...! iya nanti bulan depan rapelan sekaligus...
22. Prajurit : Bukan
tuan ... tapi kaki saya keinjek kaki tuan...!
23. Bandung B : Ohh...
maaf... (kembali ke Roro) Roro J ,
kedatanganku kemari untuk melamarmu...! Roro maukah kau.. maukah kau menjadi
istriku Roro, kita akan bersama-sama membangun negri ini menjadi negri yang
beradap harapan semua rakyat.
24. Roro J : apa...
kau mau menjadikanku istri? Oh.. tidak.. aku tak mau menikah dengan orang yang
telah membunuh ayahandaku... tidak Bandung.
25. Bandung B: Roro
ayahandamu yang menyerangku, menindas rakyatku, merampok hasil bumi rakyatku
dan tidak mensejahterahkan rakyatku. Jadi dengan sangat rendah hati aku
memberontak dan membunuh ayahmu.
26. Roro J : Walau bagaimanapun
alasanmu dia tetap ayahandaku, jangan kau kira setelah membunuh ayahanda kau
bisa berbuat semaumu.
27. Bandung B : Tapi
hak atas negri ini ada padaku Roro, kau harus menerima konsekuensinya.
28. Roro J : Lho Kok
Bisa ?
29. Bandung B : Kamu
ini bego’ atau hanya pura-pura ? aku bandung pria gagah perkasa sakti
mandraguna telah membunuh raja negri BOKO, oleh karenanya secara de vac to
negri ini menjadi milikku. Negri Boko sebagai pusat dari kerajaanku sudah
dibawah taklukanku. Jadi kau tak bisa macam-macam lagi Roro J.
30. Roro J : (marah) Bandung kau benar-benar...
huftt... (kesal) (mengeluh kepada ayahnya) ayahanda apa
yang harus aku lakukan.... (kembali ke
bandung) baiklah aku akan menjadi istrimu jika kau memenuhi satu syarat
yang harus kau penuhi.
31. Bandung B :
Apa.... kau masih berani mengajukan syarat padaku Roro?
32. Roro J : Kenapa?
Katanya kau sakti, mandraguna. Aku ingin bukti keseriusanmu itu, aku tak mau
memiliki suami yang hanya bermodal omong kosong, aku tak ingin memiliki suami
sekaligus raja yang munafik, hanya bisa berjanji-janji saja. Aku Roro J ingin
memiliki suami yang mampu memimpin negri ini dengan bijaksana.
33. Bandung B : Sudah.....!
Apapun itu syaratnya akan ku penuhi, walau harus menyebrangi samudra akan ku
lakukan, aku pasti bisa memenuhi syarat yang kau ajukan.
34. Roro J : hmm (meremehkan) aku tak akan menyuruhmu
untuk membangun seribu candi, akupun tak akan menyuruhmu membuat sumur yang
dalam dalam waktu semalam, karena aku tahu kau tidak akan bisa melakukan itu.
Memang benar tampangmu gagah perkasa tapi hatimu itu melankolis banget (tertawa).
35. Bandung B :
segera katakan syaratmu Roro J, sebelum kesabaranku habis.
36. Roro J : Baiklah
kau harus bisa dalam satu hari, menyelesaikan, menumpas dan membasmi seribu
kasus yang ada di negri ini. Kau tahu sendiri negeri ini banyak permasalahan,
banyak tragedi banyak kesenjangan, kau harus membereskan semua itu dalam waktu
sehari saja.
37. Bandung B : (tertawa) hanya itu syaratmu Roro ...
baiklah, akan ku penuhi...! ayo prajurit segera kita lakukan apa yang jadi
syarat dari Roro J.
38. Prajurit : Tapi
tuan... apa tuan yakin bisa melakukannya?
39. Bandung B :
Sudahlah nanti kita pikirkan bagaimana caranya?
40. Prajurit : Baik
Tuan..
Musik masuk
mengiringi Bandung...
41. Dayang : Tuan
Putri, mohon maaf jika aku lancang, aku takut Bandung B bisa memenuhi syarat
yang putri ajukan... Bandung B selain sakti mandra guna dia juga cerdik dan
licik lho putri...!
42. Roro J : Lho kok
Kamu tahu?
43. Dayang : katanya
bisa dilihat di profil Bandung B ?
44. Roro J : Oh iya
ya... kok aku jadi pikun begini. Sudahlah, aku tahu apa yang mesti dilakukan.
Aku akan bersemedi dulu minta petunjuk sekalian aku mau spa, biar bandung makin
kesemsem kepadaku....! (tertawa lalu
keluar)
45. Dayang 1 : (kepada dayang yang lain) ihhh tuan putri
kok jadi genit gitu ya...!
46. Dayang 2 :
jangan –jangan tuan putri CP3 !
47. Dayang 3 & 1
: apa itu ?
48. Dayang 2 : Cinta
pada pandangan pertama (tertawa)
49.
Roro
J : (dari dalam panggung) dayaaaaang
ayooo lekas.....!
50.
Semua
dayang : inggih tuan putri,,, ( bergegas )
51. Dalang :
akhirnya Bandung B menyanggupi syarat yang diajukan Roro J. Akankah Bandung B bisa
memenuhi syarat yang diajukan Roro J ? Bandung B yang sakti mandraguna kemudian
bersemedi meminta petunjuk untuk membantunya menyelesaikan syarat yang diajukan
Roro J.
Setting di sebuah tempat, bandung bondowoso nampak
duduk bersila, sedang berdoa dan membacakan mantra tuk meminta petunjuk.
52. Bandung B: (membaca mantra)
oh tuhan yang
dituhankan seluruh manusia
oh dewa yang
didewakan manusia
oh sang pencipta
tiada yang lain
aku bandung dari
pengging
meminta
petunjukmu ohhh ......
Nampak para
jin datang, sambil menari dan membuat sebuah koreografi yang menarik bersama
bandung para jin dkk menari.
53. Para Setan dan
Jin : Siapa Kau yang sudah berani mengganggu kami !
54. Bandung B : aku
Bandung B ... dari pengging .. aku sakti mandraguna !
55. Para setan dan
jin : tak peduli ... kau harus mendapat ganjaran karena mengganggu kami... akan
kubunuh kau !
Setan, jin dan Banndung berkelahi, nampa tarian
perang antara mereka. Sang raja jin mampu ditklukkan oleh bandung. Sehingga jin
yang lain tunduk dan patuh pada bandung.
56. Bandung B : hai
raja setan... kau harus mematuhi apa yang ku perintahkan...
57. Raja Jin :
baiklah tuan ... aku sekarang dan semua bangsaku akan tunduk padamu ....
58. Bandung B : kau
ku perintahkan untuk menumpas habis kasus dan persoaalan yang ada di negeri
ini. Ingat semua... eh salah... seribu.. ya seribu kasus... kalian mengerti
kan...!
59. Para setan dan
jin : mengerti tuan... akan kami laksanakan...
60. Bandung B :
bagus ... dan semua itu harus diselesaikan dalam sehari saja !
61. Para setan dan jin
: baik tuan.... kami akan kembali jika perintah tuan sudah ku kerjakan.
Setan dan jin Pergi tinggallah prajurit dan bandung
yang tampak gelisah.
62. Prajurit : tuan,
apa tuan yakin para setan dan jin tadi bisa membasmi semua kasus di negeri ini?
63. Bandung B :
kenapa ? kau meragukan kemampuanku untuk menghasut mereka?
64. Prajurit : tidak
tuan itu kan perbuatan Musrik.... ! setan kok di percaya....
65. Bandung B :
sudahlah... lama –lama kau yang ku hajar...
66. Prajurit : tidak
tuan... ampun....!
Bandung kembali
dengan semedinya dan prajurit berjaga-jaga .
67. Dalang : Yah....
itu lah Bandung, memang sedikit bego’, tampangnya perkasa tapi hatinya helow
kity... apa yang akan terjadi.... setelah bandung memerintahkan semua setan dan
jin untuk memenuhi syarat dari Roro J ... Setan dan jin kebingungan apa yang
mesti mereka lakukan.. mari kita lihat
....
Setan nampak gelisah karena bingung apa yang mesti
mereka lakukan
68. Setan 1 : Raja (kepada raja setan ) apa yang harus kita
lakukan ? bagaimana menyelesaikan perintah dari bandung, apakah kita mampu
membasmi kasus di negeri ini, sedangkan manusia sudah lebih kejam dari pada
kita yang diciptakan untuk selalu jahat dan picik.
69. Raja jin dan
setan : kau ini bodoh sekaligus idiot, kita ini bangsa iblis, kita lebih cerdik
dan picik dari manusia. Sudah ambilkan laptopku sana....!
70. Setan 1 : apa
.... sejak kapan raj punya laptop...
71. Setan 2 :
ihhh... kita ini kan setan 2013... jadi harus mengikuti perkembangan zaman
dong.... dasar ndeesoo...!
72. Setan 1 : baik
ku ambilkan raja (keluar)
73. Setan 3 : tapi
tuan, kita ini kan diperintah untuk menumpas seribu kasus, tapi mengapa tuan
malah ingin bermain laptop...?
74. Raja setan dan
jin : kau juga sama bego’ nya ... hai sekarang ini kan sudah maju.. tinggal
cari ajah di google bagaimana cara membasmi seribu kasus dalam satu malam...
gitu ajah repot... !
75. Semua setan dan
jin : ohhhh... iya ya....
76. Setan 1 : (masuk) ini tuan ...
77. Raja setan dan
jin : baiklah kita cari dulu ..... (mengetik)...
(menemukan sesuatu) nah ini dia...
sebentar ku baca ( membaca serius)
oh... baiklah .... aku tahu caranya begini.. (semua setan menghampiri membuat komposisi raja setan memberikan
pengarahan tapi tak bersuara) baik semua paham....!
78. Semua setan dan
jin : paham raja....
79. Raja setan dan
jin : baik kita mulai dengan masalah kestabilan ekonomi, dua setan dan satu
jin.. berangkat.....
Yang kedua
masalah korupsi tiga jin dan satu setan berangkat....
Yang ketiga
masalah kemiskinan dan kelaparan satu
setan berangkat....
Yang keempat
masalah sistem pendidikan sepuluh jin berangkat....
Yang kelima...
masalah kerusuhan, teroris, tawuran pelajar satu setan saja berangkat..
Yang keenam,
masalah bencana alam, dua setan dan dua jin .. berangkat ...
Dan sisa masalah
yang lain aku yang berangkat.... ... mari kita basmi dan habisi seribu masalah
di negeri ini.....! (dengan semangat
membara mereka pergi)
80. Dalang : dan di
istana nampak Roro J sedang bimbang.... mari kita segera kelokasi...
81. Roro J : dayang
tolong ambilkan tabletku di kamar...
82. Dayang 1 : baik
putri...
83. Roro J : aku
khawatir bandung berbuat licik, seperti kau katakan dayang-dayangku..
84. Dayang 2 : iya
putri ....
85. Dayang 1 : (masuk) ini putri... memang apa yang akan
putri lakukan...
86. Roro J : ya liat
di bursa masalah dan kasus di negeri boko, apakah sudah tak ada lagi masalah
dan kasus yang menimpat rakyat boko ini...
87. Dayang ; ihh
putri ada-ada saja ....
88. Roro J : nah...
ini dia... (tertawa)
89. Dalang : di
balik istana bandung dan prajuritnya kebingungan karena sampai saat ini para
setan yang di perintah bandung belum juga selesai..
Nampak slide kasus dan masalah yang terjadi
90. Bandung : sudah
jam berapa ini ... kenapa para setan tidak kembali..
91. Prajurit1 :
tuan.. (terbelalak kedepan) lihat... yang dilakukan para setan...
92. Prajurit 2 :
lihat tuan ... mereka bukannya membasmi kasus yang menimpa negeri ini, mereka
malah ikut-ikutan ...
93. Prajurit 1 :
setan malah kesetanan dan jin tambah kejinan... para setan dan jin menyamar
jadi manusia, lihat ada yang menjadi koruptor, mahasiswa, pelajar, guru , dan
pejabat pemerintahan, mereka berbuat tidak adil dan menyengsarakan rakyat tuan....
kita gagal tuan... tuan sih... gak percaya padaku,, setan kok dipercaya...
sekali setan ya tetap setan yang picik dan licik tuan....
94. Prajurit 2 :
negara yang kaya raya, berbagai hasil bumi dan alam yang melimpah, namun rakya
tidak sejahtera, uang rakyat untuk kesejahteraan dan pembangunan masuk
kekantong-kantong para pejabat pemerintahan. Karena korupsi, kolusi sudah
mendarah daging, mereka tidak malu memakan apa yang bukan haknya, lebih ganas
dari harimau, lebih kanibal dari yang kanibal... lebih picik dari yang
picik....
95. Dalang : sungguh
terlalu ... setan kok malah disetani, yah tambah jadi... Bandung B memang o’on
Banget.. bukannya kasus yang ada di negri ini bisa ditumpas habis, malah
membudaya, karena manusia sekarang sudah lebih daripada setan, dan akhirnya Bandung
pun menjadi frustasi dan Galau...!
96. Bandung B : aku
tak berdaya lagi, terlalu berat kasus dan masalah yang menimpa negeri ini, para
setan malah kesetanan, dan para jin malan kejinan. Aku harus bagaimana lagi..
aku menyerah dan pasrah...!
Dari arah penonton datang roro J bersama dayang .
97. Roro J : (tertawa) Bandung – Bandung, kau benar
–benar anak badung, kasihan sekali dirimu.. kau tak mampu memenuhi syarat yang
aku ajukan ?
98. Bandung B: Susah
Roro, susah sekali, satu kasuspun aku tak bisa mengatasinya, dan para anak
buahku malah ikut-ikutan. Berbagai masalah sudah menjamur di negeri ini. Aku ikhlas
sudah roro, aku nggak papa nggak jadi raja deh dan aku batal melamarmu Roro.
99. Roro J : ciusss
ni....? iklas saja apa ikhlas banget?
100.
Bandung
B: ikhlas banget-banget dan banget deh Roro!
101.
Roro
J : Bandung karena keikhlasanmu, aku mau kau jadikan istri, marilah kita
memimpin negeri ini secara bijak, kita tidak mungkin menyelesaikan berbagai
permasalahan di negri ini dalam satu hari, butuh waktu Bandung, marilah kita
lakukan secara lapang dada dan sabar. Maukah kau kembali melamarku Bandung?
102.
Bandung
: mau roro (nampak sumeringah)
103.
Roro
J : mau aja apa mau banget...?
104.
Bandung
B: Roro... aku sungguh mencintaimu (lalu
mereka berpegangan tangan)
105.
Dalang
: Diakhir cerita ini Bandung B menjadi raja dari negri BOKO, mereka Bandung dan
Roro memimpin negri ini secara bijaksana, kasus-kasus yang menimpa negri mulai
diberantas satu persatu dengan sabar... akankah semua kasus bisa diberantas
oleh roro dan bandung.. ? tidak ada yang tahu,, mari kita bersama-sama
mendoakan agar apa yang dicita-citakan Bandung dan Roro segera terwujud dan
segala macam kasus dinegrinya segera terselesaikan.
Tamat
Probolinggo, 20 Agustus 2013