Selasa, 17 Desember 2013

BUKAN RORO JONGGRANG new



BUKAN RORO JONGGRANG
Oleh : Ary Wib

Kisah berikut ini mungkin akan terdapat kemiripan secara alur dan peristiwanya, kisah ini merupakan rekayasa fiktif diambil dari legenda terkenal di bumi jawa, kisah bandung bondowoso dan roro jonggrang dengan seribu candinya. Jika ada peristiwa yang menyimpang harap maklum, karena untuk kebutuhan hiburan semata, untuk menggagas opini kekinian legenda roro jonggrang menjadi seperti kisah berikut ini.

1.      DALANG : Saat negeri ini sudah carut marut, masalah dimana-mana, etika dan moral sudah tak memiliki ruang disanubari manusia. Orang-orang saling tuding, saling menggunjing, sikat sana – sikat sini. Mencari kesenangan sesaat, rasa hormat dan saling menghargai sudah menjadi sampah. Berubah menjadi manusia yang individualistik mengejar kepuasan pribadi dan menghalalkan segala cara untuk mencapai kepuasan tersebut. Kisah ini terjadi pada sebuah negeri yang sudah buruk moral dan etikanya, masyarakatnya senang menggunjing, mabuk-mabukan, korupsi, kolusi dan nepotisme menjamur. ditambah lagi pembunuhan dan pertumpahan darah atas nama agama sekarang sudah merajalela. Negeri GEMAH RIPAH LOH JINAWI hanya sebagai selogan, negeri yang masyarakatnya ramah dan berbudaya hanya sebagai kenangan yang sudah kusut. Negeri yang kaya raya bagi  yang punya uang dan jabatan saja, yang tak punya masih saja sengsara.
Lakon ini menceritakan putri nan ayu cantik jelita putra sang raja sedang galau dan berduka atas kematian raja, saat menghadapi kudeta dari daerah jajahannya yaitu pengging. Pengging yang di nahkodai oleh kesatria yang sakti madraguna yaitu Bandung B terkenal bringas tapi tampan dan rupawan, bermaksud ingin merebut kekuasaan dari raja di negeri BOKO itu. Dia berhasil membunuh dan memberantas habis pasukan raja BOKO. Sampai akhirnya dia akan menuju istana untuk mengambil alih pemerintahan dan  meminang Roro J putri dari raja Boko tersebut.

Setting istana negeri BOKO putri Roro J nampak gelisah dan berduka atas kematian ayahanda raja, beberapa dayang menghibur putri dengan beberapa tarian. Tapi putri tetap berduka, dukanya sangat dalam.

2.      Roro J : Bagaimana lagi harus ku tumpahkan dukaku ini, hidupku sekarang tak kan sama dengan dulu, apakah air mataku harus kutumpahkan semua untuk menebus kematian ayahanda. Aku tahu ayahanda memimpin negri ini dengan tidak baik, banyak melakukan korupsi, tidak mensejahterakan rakyat, sering kali bermain harga-harga sembako, bahkan harga BBM. Tapi dia ayahandaku yang aku sayangi. Aku belum sempat membahagiakannya dia sudah pergi. Oh ayahanda.....! aku ini kan masih muda, masih remaja, masa’ aku harus memimpin negeri yang besar ini, belum lagi kondisi negeri ini sungguh kacau balau. Nanti waktuku untuk sekolah, shoping, ke salon, terbuang karena aku harus memimpin negri ini. Huftt... sungguh malangnya nasibku....
3.      Dayang : Sudahlah tuan putri, ini sudah menjadi suratan ilahi
4.      Roro J : Kapan ilahi kirim surat kepadaku dayang ...?
5.      Dayang : Ihhh tuan putri ini, maksudnya tuan putri harus sabar,,,
6.      Roro J : Ohh... tapi aku harus bikin perhitungan dengan si Badung B.
7.      Dayang : Apa yang akan tuan putri lakukan ...?
8.      Roro J : Adda deh.... mau tau ajah
9.      Dayang : Si Bandung itu sakti lo putri... apa bisa kita melawannya...?
10.  Roro J : Masalah Buat aku? Mau sakti ? mandraguna ? atau mauapalah aku tak takut...
11.  Dayang : Tapi putri kan tidak tahu bagaimana persisnya Bandung Bondowoso itu?
12.  Roro J : Ihhh dayang ini katrok banget deh..! sekarang kan teknologi sudah pada maju, tinggal liat profil lengkapnya di FB, gitu aja kok repot...
13.  Dayang : ihhh tuan putri ada – ada aja.
14.  Roro J : Sudah kamu gak usah banyak tanya...  (tiba-tiba membaca menyanyi)
Ia jahat, moralnya, buruk budinya... tapi dia ayahku...
Ia jelek, pengumbar janji palsu.... tapi dia ayahku....
Ia tak setia , menduakan cinta ibu..... tapi dia ayahku....
Ia menaruh penderitaan pada rakyatku...... tapi dia ayahku....
Ia singkirkan semua yang mendukung .... tapi dia ayahku....
permata hatiku.....
permata hatiku.....

15.  DALANG : Ehhhhh tiba-tiba dari sebelah timur ...... datanglang Bandung B dengan gagah berani bersama prajuritnya dialah kesatria sakti madraguna pujaan wanita, idaman wanita dan juga para pria... hehehehe... inilah, sambutlah dengan meriah Bandung B.

Bandung B bersama prajuritnya, pria yang gagah perkasa datang ke istana untuk mengambil alih kekuasaan dan meminang Roro J.

16.  Roro J : Ada apa gerangan kau Bandung B datang ke istanaku..?
17.  Bandung B : Roro J , kedatanganku kemari ...
18.  Prajurit : Tuan .. tuan..
19.  Bandung B: Ada apa prajurit..
20.  Prajurit : Ini tuan ...
21.  Bandung B : Apaan,,,? Oh gaji...! iya nanti bulan depan rapelan sekaligus...
22.  Prajurit : Bukan tuan ... tapi kaki saya keinjek kaki tuan...!
23.  Bandung B : Ohh... maaf... (kembali ke Roro) Roro J , kedatanganku kemari untuk melamarmu...! Roro maukah kau.. maukah kau menjadi istriku Roro, kita akan bersama-sama membangun negri ini menjadi negri yang beradap harapan semua rakyat.
24.  Roro J : apa... kau mau menjadikanku istri? Oh.. tidak.. aku tak mau menikah dengan orang yang telah membunuh ayahandaku... tidak Bandung.
25.  Bandung B: Roro ayahandamu yang menyerangku, menindas rakyatku, merampok hasil bumi rakyatku dan tidak mensejahterahkan rakyatku. Jadi dengan sangat rendah hati aku memberontak dan membunuh ayahmu.
26.  Roro J : Walau bagaimanapun alasanmu dia tetap ayahandaku, jangan kau kira setelah membunuh ayahanda kau bisa berbuat semaumu.
27.  Bandung B : Tapi hak atas negri ini ada padaku Roro, kau harus menerima konsekuensinya.
28.  Roro J : Lho Kok Bisa ?
29.  Bandung B : Kamu ini bego’ atau hanya pura-pura ? aku bandung pria gagah perkasa sakti mandraguna telah membunuh raja negri BOKO, oleh karenanya secara de vac to negri ini menjadi milikku. Negri Boko sebagai pusat dari kerajaanku sudah dibawah taklukanku. Jadi kau tak bisa macam-macam lagi Roro J.
30.  Roro J : (marah) Bandung kau benar-benar... huftt... (kesal) (mengeluh kepada ayahnya) ayahanda apa yang harus aku lakukan.... (kembali ke bandung) baiklah aku akan menjadi istrimu jika kau memenuhi satu syarat yang harus kau penuhi.
31.  Bandung B : Apa.... kau masih berani mengajukan syarat padaku Roro?
32.  Roro J : Kenapa? Katanya kau sakti, mandraguna. Aku ingin bukti keseriusanmu itu, aku tak mau memiliki suami yang hanya bermodal omong kosong, aku tak ingin memiliki suami sekaligus raja yang munafik, hanya bisa berjanji-janji saja. Aku Roro J ingin memiliki suami yang mampu memimpin negri ini dengan bijaksana.
33.  Bandung B : Sudah.....! Apapun itu syaratnya akan ku penuhi, walau harus menyebrangi samudra akan ku lakukan, aku pasti bisa memenuhi syarat yang kau ajukan.
34.  Roro J : hmm (meremehkan) aku tak akan menyuruhmu untuk membangun seribu candi, akupun tak akan menyuruhmu membuat sumur yang dalam dalam waktu semalam, karena aku tahu kau tidak akan bisa melakukan itu. Memang benar tampangmu gagah perkasa tapi hatimu itu melankolis banget (tertawa).
35.  Bandung B : segera katakan syaratmu Roro J, sebelum kesabaranku habis.
36.  Roro J : Baiklah kau harus bisa dalam satu hari, menyelesaikan, menumpas dan membasmi seribu kasus yang ada di negri ini. Kau tahu sendiri negeri ini banyak permasalahan, banyak tragedi banyak kesenjangan, kau harus membereskan semua itu dalam waktu sehari saja.
37.  Bandung B : (tertawa) hanya itu syaratmu Roro ... baiklah, akan ku penuhi...! ayo prajurit segera kita lakukan apa yang jadi syarat dari Roro J.
38.  Prajurit : Tapi tuan... apa tuan yakin bisa melakukannya?
39.  Bandung B : Sudahlah nanti kita pikirkan bagaimana caranya?
40.  Prajurit : Baik Tuan..
Musik masuk mengiringi Bandung...
41.  Dayang : Tuan Putri, mohon maaf jika aku lancang, aku takut Bandung B bisa memenuhi syarat yang putri ajukan... Bandung B selain sakti mandra guna dia juga cerdik dan licik lho putri...!
42.  Roro J : Lho kok Kamu tahu?
43.  Dayang : katanya bisa dilihat di profil Bandung B ?
44.  Roro J : Oh iya ya... kok aku jadi pikun begini. Sudahlah, aku tahu apa yang mesti dilakukan. Aku akan bersemedi dulu minta petunjuk sekalian aku mau spa, biar bandung makin kesemsem kepadaku....! (tertawa lalu keluar)
45.  Dayang 1 : (kepada dayang yang lain) ihhh tuan putri kok jadi genit gitu ya...!
46.  Dayang 2 : jangan –jangan tuan putri CP3 !
47.  Dayang 3 & 1 : apa itu ?
48.  Dayang 2 : Cinta pada pandangan pertama (tertawa)
49.  Roro J : (dari dalam panggung) dayaaaaang ayooo lekas.....!
50.  Semua dayang : inggih tuan putri,,, ( bergegas )   
51.  Dalang : akhirnya Bandung B menyanggupi syarat yang diajukan Roro J. Akankah Bandung B bisa memenuhi syarat yang diajukan Roro J ? Bandung B yang sakti mandraguna kemudian bersemedi meminta petunjuk untuk membantunya menyelesaikan syarat yang diajukan Roro J.
Setting di sebuah tempat, bandung bondowoso nampak duduk bersila, sedang berdoa dan membacakan mantra tuk meminta petunjuk.

52.  Bandung B: (membaca mantra)
oh tuhan yang dituhankan seluruh manusia
oh dewa yang didewakan manusia
oh sang pencipta tiada yang lain
aku bandung dari pengging
meminta petunjukmu ohhh ......
 Nampak para jin datang, sambil menari dan membuat sebuah koreografi yang menarik bersama bandung para jin dkk menari.
53.  Para Setan dan Jin : Siapa Kau yang sudah berani mengganggu kami !
54.  Bandung B : aku Bandung B ... dari pengging .. aku sakti mandraguna !
55.  Para setan dan jin : tak peduli ... kau harus mendapat ganjaran karena mengganggu kami... akan kubunuh kau !
Setan, jin dan Banndung berkelahi, nampa tarian perang antara mereka. Sang raja jin mampu ditklukkan oleh bandung. Sehingga jin yang lain tunduk dan patuh pada bandung.
56.  Bandung B : hai raja setan... kau harus mematuhi apa yang ku perintahkan...
57.  Raja Jin : baiklah tuan ... aku sekarang dan semua bangsaku akan tunduk padamu ....
58.  Bandung B : kau ku perintahkan untuk menumpas habis kasus dan persoaalan yang ada di negeri ini. Ingat semua... eh salah... seribu.. ya seribu kasus... kalian mengerti kan...!
59.  Para setan dan jin : mengerti tuan... akan kami laksanakan...
60.  Bandung B : bagus ... dan semua itu harus diselesaikan dalam sehari saja !
61.  Para setan dan jin : baik tuan.... kami akan kembali jika perintah tuan sudah ku kerjakan.  
Setan dan jin Pergi tinggallah prajurit dan bandung yang tampak gelisah.
62.  Prajurit : tuan, apa tuan yakin para setan dan jin tadi bisa membasmi semua kasus di negeri ini?
63.  Bandung B : kenapa ? kau meragukan kemampuanku untuk menghasut mereka?
64.  Prajurit : tidak tuan itu kan perbuatan Musrik.... ! setan kok di percaya....
65.  Bandung B : sudahlah... lama –lama kau yang ku hajar...
66.  Prajurit : tidak tuan... ampun....!
Bandung kembali dengan semedinya dan prajurit berjaga-jaga .
67.  Dalang : Yah.... itu lah Bandung, memang sedikit bego’, tampangnya perkasa tapi hatinya helow kity... apa yang akan terjadi.... setelah bandung memerintahkan semua setan dan jin untuk memenuhi syarat dari Roro J ... Setan dan jin kebingungan apa yang mesti mereka lakukan..  mari kita lihat ....
Setan nampak gelisah karena bingung apa yang mesti mereka lakukan
68.  Setan 1 : Raja (kepada raja setan ) apa yang harus kita lakukan ? bagaimana menyelesaikan perintah dari bandung, apakah kita mampu membasmi kasus di negeri ini, sedangkan manusia sudah lebih kejam dari pada kita yang diciptakan untuk selalu jahat dan picik.
69.  Raja jin dan setan : kau ini bodoh sekaligus idiot, kita ini bangsa iblis, kita lebih cerdik dan picik dari manusia. Sudah ambilkan laptopku sana....!
70.  Setan 1 : apa .... sejak kapan raj punya laptop...
71.  Setan 2 : ihhh... kita ini kan setan 2013... jadi harus mengikuti perkembangan zaman dong.... dasar ndeesoo...!
72.  Setan 1 : baik ku ambilkan raja (keluar)
73.  Setan 3 : tapi tuan, kita ini kan diperintah untuk menumpas seribu kasus, tapi mengapa tuan malah ingin bermain laptop...?
74.  Raja setan dan jin : kau juga sama bego’ nya ... hai sekarang ini kan sudah maju.. tinggal cari ajah di google bagaimana cara membasmi seribu kasus dalam satu malam... gitu ajah repot... !
75.  Semua setan dan jin : ohhhh... iya ya....
76.  Setan 1 : (masuk) ini tuan ...
77.  Raja setan dan jin : baiklah kita cari dulu ..... (mengetik)... (menemukan sesuatu) nah ini dia... sebentar ku baca ( membaca serius) oh... baiklah .... aku tahu caranya begini.. (semua setan menghampiri membuat komposisi raja setan memberikan pengarahan tapi tak bersuara) baik semua paham....!
78.  Semua setan dan jin : paham raja....
79.  Raja setan dan jin : baik kita mulai dengan masalah kestabilan ekonomi, dua setan dan satu jin.. berangkat.....
Yang kedua masalah korupsi tiga jin dan satu setan berangkat....
Yang ketiga masalah kemiskinan dan kelaparan  satu setan berangkat....
Yang keempat masalah sistem pendidikan sepuluh jin berangkat....
Yang kelima... masalah kerusuhan, teroris, tawuran pelajar satu setan saja berangkat..
Yang keenam, masalah bencana alam, dua setan dan dua jin .. berangkat ...
Dan sisa masalah yang lain aku yang berangkat.... ... mari kita basmi dan habisi seribu masalah di negeri ini.....! (dengan semangat membara mereka pergi)
80.  Dalang : dan di istana nampak Roro J sedang bimbang.... mari kita segera kelokasi...
81.  Roro J : dayang tolong ambilkan tabletku di kamar...
82.  Dayang 1 : baik putri...
83.  Roro J : aku khawatir bandung berbuat licik, seperti kau katakan dayang-dayangku..
84.  Dayang 2 : iya putri ....
85.  Dayang 1 : (masuk) ini putri... memang apa yang akan putri lakukan...
86.  Roro J : ya liat di bursa masalah dan kasus di negeri boko, apakah sudah tak ada lagi masalah dan kasus yang menimpat rakyat boko ini...
87.  Dayang ; ihh putri ada-ada saja ....
88.  Roro J : nah... ini dia... (tertawa)
89.  Dalang : di balik istana bandung dan prajuritnya kebingungan karena sampai saat ini para setan yang di perintah bandung belum juga selesai..
Nampak slide kasus dan masalah yang terjadi
90.  Bandung : sudah jam berapa ini ... kenapa para setan tidak kembali..
91.  Prajurit1 : tuan.. (terbelalak kedepan) lihat... yang dilakukan para setan...
92.  Prajurit 2 : lihat tuan ... mereka bukannya membasmi kasus yang menimpa negeri ini, mereka malah ikut-ikutan ...
93.  Prajurit 1 : setan malah kesetanan dan jin tambah kejinan... para setan dan jin menyamar jadi manusia, lihat ada yang menjadi koruptor, mahasiswa, pelajar, guru , dan pejabat pemerintahan, mereka berbuat tidak adil dan menyengsarakan rakyat tuan.... kita gagal tuan... tuan sih... gak percaya padaku,, setan kok dipercaya... sekali setan ya tetap setan yang picik dan licik tuan....
94.  Prajurit 2 : negara yang kaya raya, berbagai hasil bumi dan alam yang melimpah, namun rakya tidak sejahtera, uang rakyat untuk kesejahteraan dan pembangunan masuk kekantong-kantong para pejabat pemerintahan. Karena korupsi, kolusi sudah mendarah daging, mereka tidak malu memakan apa yang bukan haknya, lebih ganas dari harimau, lebih kanibal dari yang kanibal... lebih picik dari yang picik....
95.  Dalang : sungguh terlalu ... setan kok malah disetani, yah tambah jadi... Bandung B memang o’on Banget.. bukannya kasus yang ada di negri ini bisa ditumpas habis, malah membudaya, karena manusia sekarang sudah lebih daripada setan, dan akhirnya Bandung pun menjadi frustasi dan Galau...!
96.  Bandung B : aku tak berdaya lagi, terlalu berat kasus dan masalah yang menimpa negeri ini, para setan malah kesetanan, dan para jin malan kejinan. Aku harus bagaimana lagi.. aku menyerah dan pasrah...!
Dari arah penonton datang roro J bersama dayang .
97.  Roro J : (tertawa) Bandung – Bandung, kau benar –benar anak badung, kasihan sekali dirimu.. kau tak mampu memenuhi syarat yang aku ajukan ?
98.  Bandung B: Susah Roro, susah sekali, satu kasuspun aku tak bisa mengatasinya, dan para anak buahku malah ikut-ikutan. Berbagai masalah sudah menjamur di negeri ini. Aku ikhlas sudah roro, aku nggak papa nggak jadi raja deh dan aku batal melamarmu Roro.
99.  Roro J : ciusss ni....? iklas saja apa ikhlas banget?
100.                      Bandung B: ikhlas banget-banget dan banget deh Roro!
101.   Roro J : Bandung karena keikhlasanmu, aku mau kau jadikan istri, marilah kita memimpin negeri ini secara bijak, kita tidak mungkin menyelesaikan berbagai permasalahan di negri ini dalam satu hari, butuh waktu Bandung, marilah kita lakukan secara lapang dada dan sabar. Maukah kau kembali melamarku Bandung?
102.   Bandung : mau roro (nampak sumeringah)
103.   Roro J : mau aja apa mau banget...?
104.   Bandung B:  Roro... aku sungguh mencintaimu (lalu mereka berpegangan tangan)
105.   Dalang : Diakhir cerita ini Bandung B menjadi raja dari negri BOKO, mereka Bandung dan Roro memimpin negri ini secara bijaksana, kasus-kasus yang menimpa negri mulai diberantas satu persatu dengan sabar... akankah semua kasus bisa diberantas oleh roro dan bandung.. ? tidak ada yang tahu,, mari kita bersama-sama mendoakan agar apa yang dicita-citakan Bandung dan Roro segera terwujud dan segala macam kasus dinegrinya segera terselesaikan.
Tamat
Probolinggo, 20 Agustus 2013