DEWA BUMI
Karya : Ary Wibowo
Saat bumi sudah mulai tak nyaman lagi dihuni,
sejak bencana-bencana datang menerpa bumi yang semakin tua itu, muncullah ee...
hm ya kita sebut saja dia dewa.... ya.. dewa bumi. Karena ini merupakan lakon
fiktif dalam drama-drama yang biasa ditanyangkan di panggung teater.
Adegan 1
1. Dewa : (berkata dengan sungguh-sungguh) hm hm,
sungguh terpaksa aku turun kebumi, tidak biasanya aku datang dengan resmi
seperti ini kebumi, biasanya dikhayangan sana, aku adalah dewa yang pemalas,
enggan memikirkan keadaan bumi, ya walaupun aku adalah pengurus resmi
keberadaan bumi di jagat raya ini. Biasa... aku kan bangsawan. setidaknya aku
mencontoh bangsawan-bangsawan yang ada dibumi, dimana antara kerja dan malas
lebih banyak malasnya.. yah begitulah, jika berkuasa, jika tidak yah gak
seperti itu... Baik to the point saja, sudah cukup basa-basiku. Kedatanganku
kemari karena mendapat tugas untuk melihat kondisi bumi lebih dekat. Aku ingin
tahu siapa penyebab bencana-bencana yang terjadi belakangan ini. (teringat) Oh ya ... sebelum kesana kita
lihat dulu sepintas keadaan bumi yang dahulu kala, saat masih asri dan indah. (memanggil operator) Hey operator tayangkan keadaan bumi yang masih asri.. (operator tidak merespon kemudian kepada
penonton, mengeluh) wah begini ini kalau bekerja dengan orang yang tidak
profesional. Harusnya, sebelum aku memerintah mereka sudah tanggap.. (kesal karena cukup lama menunggu) eh
belum ditayangkan juga... (kepada operator) hey operator,,,, segera
tayangkan...!
2.
Operator : (masuk) he e tuan baik saya kerjakan ...
3.
Dewa : bagus ... sana cepat...!
Slide menyala gambar bergerak
keasrian bumi keindahan bumi, menggambarkan bumi adalah planet yang layak
dihuni. Musik mengalun indah... mendukung tanyangan slide.
Setelah beberapa menit dewa ingat
sesuatu.
4. Dewa : (kepada operator) hey operator pause dulu
sebentar
5.
Operator : kenapa sih tuan kan sudah jalan
videonya..
6.
Dewa : hmmm kamu ini... sudah pause saja gak
usah banyak cing cong
7.
Operator : ciiuuuss ni...
8.
Dewa : iya ciusss ....
9.
Operator : miiyapa....
10. Dewa : mie
ayam... sudah sudah... sana kerjakan keburu habis nanti tayangannya...
11. Operator :
baik-baik ...!
12. Dewa: (kepada penonton) monoton yah... jika
hanya tanyangan ini saja... eee,,, (berpikir)
oh ya bagaimana kalau membaca puisi juga.... oke-oke...? (kepada pemusik) heh pemusik ambilkan puisi-puisi itu di dekat
kursiku di dalam..
13. Pemusik : baik
tuan ....
Pemusik mengambil puisi
14. Pemusik : (masuk Panggung) Ini tuan ...
15. Dewa : baik
terima kasih yah...
16. Dewa : (kepada penonton) baik ini ada beberapa
puisi siapa yang ingin membacakannya disini? ...
Setelah ada beberapa penonton
yang maju ke depan , tapi sang dewa hanya memilih dua orang untuk membacakan
puisi-puisi itu...
17. Dewa : lah
yah itu sip kalian... (penonton maju
kepanggung) baik kau yang membaca terlebih dahulu lalu kau yah...
18. Dewa : (kepada operator) baik operator lanjut
videonya...
19. Operator :
siap tuan....
Saat tanyangan slide dan musik
sudah berjalan penonton yang terpilih mulai membacakan puisi tersebut. Sampai
selesai hingga penonton itu kembali ketempat duduknya.
20. Dewa :
terima kasih ya... anyong paseong....!! arasso / mator skelangkong...
Adegan 2
21. Dewa :
itulah keadaan bumi dimasa lalu, sungguh sangat berbeda dengan bumi sekarang,
kalau sekarang bumi sudah tak lebih dari penjara, membuat pengghuninya sungguh
tidak nyaman. Banyak terjadi banjir, gunung-gunung mulai batuk-batuk, lapisan
ozon mulai terbakar dan bolong besar dilapisan bumi tersebut, ditambah lagi
hama ulat bulu sudah sampai kedaerah ini, wah wah sunggung mengerikan iklim
sekarang ini. Oh ya sebentar (mengambil
hp di balik jasnya) nah ini dia kabar terbaru akan terjadi pemadaman
matahari karena matahari sudah lelah bekerja, yang bahaya lagi adalah badai
matahari,,,
Huh benar-benar mengerikan (memasukkan
hp), oh ya kemarin katanya longsor... di daerah mana itu ya... emmm haahhh
pokoknya mengerikan... nah itu semua yang membuatku datang, aku ingin tahu
sebab semua itu, walaupun masih banyak lagi yang terjadi disana...
Adegan 3
Tiba-tiba hp dewa berbunyi, nampaknya ada
telfon dari pemerhati kelestarian alam yaitu menteri kehutanan ZULKIFLI HASAN.
22. Dewa :
telfon dari siapa ini, menggangkuku saja saat aku sedang bermain teater.
(mengangkat telfon) Halllo hallo... siapa ini, apa zulkifli hasan... (kepada penonton) Zulkifli hasan.. tau
siapa dia? ... (tidak ada respon)
Mangkanya update biar gak down greatt getohhh... huh dia itu menteri kehutanan
tau.. (kembali ketelfon) iya pak ada
apa ya... apa, ingin memberitahu penyebab dari bumi yang sekarang... iya pak
kenapa ya pak (kepada penonton) kok
bisa tau ya .... hebat betul orang ini, benar-benar update. (kembali ke telfon) iya pak terus... apa
akan dikirim lewat email .. (kepada
penonton) benar-benar update (kembali ketelfon) iya pak ini email saya www.wwegombel.com, terima kasih pak,
sampai jumpa lagi...(menutup telfon) baik
kubuka dulu emailku... downloads.... (kepada operator) hey... operator ini
coba tayangkan.. video ini...!
23. Operator :
baik tuan....!
Ditanyangkan video tingkah laku manusia yang
tidak menjaga kelestarian alam. Musik menyayat mengalun... Dewa dan beberapa
crew panggung menangis melihat video tersebut.
24. Dewa : aku
sudah tidak bisa berkata-kata dan tidak bisa bilang woow ... haduh ini
benar-benar membuatku galau tingkat dewa..
25. Operator :
sabar pak ... santai... seperti di pantai ... slow... seperti di pulau....
26. Dewa :
santai-santai ... kondisi seperti ini kau bilang santai... bencana besar sudah
didepan mata,.,,, haduh,,,, bagaimana ini...
Tiba-tiba muncul suara ledakan besar...
sangat keras dan muncul slide tayangan letusan gunung, lalu banjir, tsunami,
tanah longsor dan gempa bumi....
27. Dewa : hahhh
sudah datang ... tolong-tolong ... aku benar benar galau... tolong... ampun....
ampun...
28. Operator:
tuan... tuan... ada apa ini... tuan
29. Dewa : dasar
bodoh ... ini bencana tolol... segera sembunyi... ayo kita pergi ke planet
mars, bangsa amerika sudah menyiapkan pesawat luar angkasa besar yang
dipesiapkan untuk megungsikan masyarakatnya ke planet mars.... ayo sembunyi di
kolong bawah tanah... sepertinya jepang sudah mempersiapkan kota bawah tanah
untuk menghindari dari bencana... (tiba-tiba
berteriak dan pingsan) argggggggghhhhh...
Belum sempat pergi dewa sudah pingsan karena
bencana yang dahsyat yang terjadi di bumi.... setelah beberapa saat semua
bencana itu usai... suana menjadi hening ....
Adegan 4
Suasana
hening, operator terbangun dan dewa masih pingsan
30. Operator : (sambil tertatih-tatih menuju sang dewa,
membangunkan dari pingsannya dan membawanya kekursi) tuan-tuan bangun...
bencana sudah usai...
31. Dewa : sudah
berakhir ... astaga... apa yang terjadi tadi .... hey operator sepertinya kita
harus berdoa... mari kita berdoa.
(song of lakon ZERO “Putu Wijaya”)
Wahai engkau yang ada disana
Maafkan kami yang sudah lalai
Dosa kami mendera bumi
Masih adakah sekali lagi
kesempatan memperbaiki
perilaku jahat kami
kalau boleh sekali lagi
kami berjanji
tidak akan mengulangi
merusak kelestarian bumi.
32. Dewa :
semoga yang disana mendengarkan do a kita semua...
33. Operator :
iya tuan....
Adegan 5
Tiba- tiba suasana sekitar menjadi panas,
rupanya ozon sudah membesar dan matahari jatuh dari tangkainya, panasnya bukan
main... slide matahari, badai matahri muncul..
34. Dewa : ada
apa ini... kenapa suhu disini panas sekali..
35. Operator :
lihat tuan... lihat kelangit... rupanya ozon membesar ....
36. Dewa : wah
rupanya matahari mulai marah, matahari sudah jatuh dari tangkainya..
menyemburkan api dan matahari meletuskan lidahnya... semua itu akan
mengakibatkan radiasi yang sangat hebat, akan merubah iklim menjadi panas dalam
seketika, curah hujan menjadi tidak menentu dan naik dengan seketika. Sebentar
panas sebentar hujan dan panas lagi... akan terjadi iklim seperti itu.... (kepada crew) heh operator dan semua
crew.... segera kalian lakukan reboisasi.... ambil bibit pohon kemudian
tancapkan... setidaknya kita harus membuat matahari tersenyum... ayo cepat...
cepat..
Kemudian segenap crew menancapkan pohon
dipangung. Tetapi keadaan tidak berubah slide tayangan matahari itu masih
berjalan.
Kemudian dewa mengajak penonton untuk
menancapkan pohon yang ada disekitar gedung pertunjukan untuk ditancapkan
dipanggung. Dibantu beberapa crew untuk mengarahkan penonton.
37. Dewa :
keadaan tidak berubah sepertinya butuh banyak pohon untuk membuat matahari
tersenyum. Hey para penonton mari kita bersama-sama tancapkan pohon-pohon di
sini, agar matahari yang menyinari bumi bertahun-tahun bisa tersenyum
kembali... lakukan reboisasi masall... jangan sampai penjahat-penjahat hutan
melukai hutan ini. Jaga dan lestarikan alam ini .... jaga dan lestarikan alam
ini....
Setelah semua pohon diletakkan dipanggung..
keadaan berubah matahari mulai tersenyum slide tanyangan matahari marah berubah
menjadi tayangan kelestarian alam yang benar-benar lestari. Dan hp sang dewa
berbunyi...
38. Dewa : (mengangkat hp) Hallo dari siapa ya.....
hah Zulkifli Hasan.... iya pak ... apa pak...? ingin mengucapkan terima
kasih... untuk apa pak... karena saya sudah menjaga kelestarian alam...! hallo
hallo pak hallo......!
Pertunjukan selesai lampu mati musik mengalun
suasana bahagia..... tapi bayang-bayang bencana masih ada jika kita tidak
benar-benar menjaga kelestarian hutan...
Selesai /
the end
Jember, 10
Januari 2013,
Ide
cerita dari naskah Zero Karya putu wijaya
Oleh Ary Wibowo