Kamis, 14 Februari 2013

MONOLOG

MONOLOG
KENAPA HARUS JACK

PANGGUNG ADALAH SEBUAH REPLIKA SEBUAH PEMATANG SAWAH, YANG HANYA TERDIRI DARI BEBERAPA TUMBUHAN PADI, DAN POHON YANG TINGGAL RANTING SAJA. BESERTA DAUN-DAUN KERING YANG BERSERAKKAN, DENGAN DIIRINGI SUARA MUSIK YANG MEMBISINGKAN TELINGA, MUNCUL AKTOR YANG BERNAMA JACK SECARA TIBA-TIBA DARI BALIK POHON KERING.
Jack     (MEMANGGIL) Ibu, ibu, Ibu.....
            Tidak ada yang mendengar, apakah ia telah tuli setuli bumi ini,
            Ibu... ibuu...  tidakkah kau mendengar jeritan anakmu ini
            Aku haus,,,
            Aku kepanasan.....
            Aku berkeringat....
            (MENGHELA NAFAS PANJANG)
            (DUDUK LEMAS ) apa yang telah terjadi, aku berada di tempat apa ?
            Apakah ini bumi yang katanya satu-satunya sumber kehidupan,
Kehidupan macam apa ? semua serba mati, kering dan panas....
Ini bukan bumi, ini Indonesia, yah negara Indonesia yang GEMA LIPAH LOH JINAWI...
Indonesia, berbicara indonesia aku jadi teringat sesuatu,,,,
Dahulu kala berdiri sebuah kerajaan yang bernama majapahit, kerajaan tersebut sangat makmur sehingga rakyat hidup sejahtera. Bahkan wilayahnya pun hampir seluruh nusantara...!
Oh selain majapahit ada juga kerajaan besar yang bernama sriwijaya, kerajaan tersebut sangat kaya raya, memiliki armada laut yang kuat, dan wilayah kekuasaan yang hampir meliputi sumatera, jawa dan kalimantan...
Tapi kenapa yang sejahtera dan kaya raya menjadi seperti ini?
Mungkinkah ini kutukan alam...!
(MENGINGAT SESUATU) entah aku dapat dari mana pengetahuan itu, yang jelas sewaktu kecil aku pernah mendengar nenekku bercerita kepadaku, karena aku tak sekolah, jadi jangankan sejarah hitung-hitungan pun tidak bisa.
(TIBA-TIBA ANGIN KERING MENIUPKAN KEARAH JACK) angin tak lagi menyegarkan, aku yang berkeringat seperti ini, tetap saja berkeringat.
(BERDIRI MELANGKAH DAN DUDUK DI ATAS BATU BESAR) jika hanya bercerita seperti ini sama saja TONG KOSONG NYARING BUNYINYA . aku harus melakukan sesuatu, ya..
(SEOLAH-OLAH MENJADI SESEORANG PEMBICARA) seharusnya kita menjadi manusia yang peduli pada lingkungan efek rumah kaca sudah kita rasakan, apa penyebabnya, ? salah satunya adalah ulah dan tingkah laku kita sendiri, kita membuat polusi, merokok, membuang sampah sembarangan dan membuat kebisingan dan tidak memperhatikan kelangsungan kehidupan....! maka dari itu lakukanlah pelestarian lingkungan, hindari merokok, dan membuat polusi udara...!
(TERSADAR) lho kenapa harus aku yang berbicara seperti itu, aku hanya orang biasa yang tidak tahu muncul dari mana, dan hari ini pun hari apa? akupun tidak tahu...
(MENCARI SESUATU DAN MENEMUKAN SEBUAH RANTING YANG SUDAH RAPUH) (MENYANYI) Kenapa harus seperti ini, terasa sepi, sendiri disini, haruskah aku kembali lagi, entah kemana, ku harus kembali,   
Ah kemanakah harus bertanya .... dimana aku,  siapa aku, kemana aku,  bagaimana aku....?
Kenapa harus datang panas ini, kenapa kekeringan di sekitarku... ada apa dengan alam ini, ada apa dengan udara dan suhu yang ku rasakan.
Oh ibu... oh ibu,,,, oh ibu maafkan aku..
(TERJATUH LEMAS) (MEMBUKA BAJU) tempat apa ini ? aku sudah tidak kuat lagi menghadapi keadaan yang seperti ini, panasnya minta ampunnn....!
Aku tahu apa yang menyebabkan keadaannya seperti ini, ini tak lain dan tak bukan ialah ulah kita sendiri... ya bukan.... (TERTAWA)
(TERSADAR) ohh kenapa menyalahkan diri sendiri, memang kita melakukan apa?
(MENJADI ORANG LAIN) kenapa kau menyalahkan kami, memang apa salah kami adakah keraguan yang datang di benakmu sehingga membuatmu berpikir seperti itu.
(KEMBALI KE DIRINYA) he... aku tak berbicara main-main, ini pembicaraan serius dan memang benar kitalah yang berperilaku jahat dan semena-mena terhadap kelestarian alam ini... siapa yang berkata kalau pembicaraanku ini adalah hanyalah main-main, kau ...! apa kau...! dan apa kau....!
            (MENJADI BINATANG) aku tidak tahu apa-apa aku saja mencari makan susah karena sekarang rumah ku ini tak seperti dulu lagi.
(KEMBALI KE DIRINYA) hmm benar-benar sekali lah siapa yang menganggap pembicaraan ini adalah main-main? Ah sudahlah tidak penting membicarakan semua itu.
            Yang penting ialah bagaimana aku bisa kembali ke asalku...! dan yang paling penting adalah bagaimana kita melakukan sesuatu untuk perubahan yang benar-benar perubahan.
            (BERPIKIR) (SAMBIL BERSIUL-SIUL) kenapa saat aku bersiul seperti ini tak ada burung yang menyahut siulanku...? memang aneh benar-benar aneh...
            (MENYANYI) mungkin alam telah bosan melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa..
            Akhirnya aku dapat menarik kesimpulan bahwa penyebab semua ini adalah Tuhan... ya tuhan mulai bosan akan tingkah kita.
            Tuhan telah menciptakan bumi beserta isinya, menciptakan alam semesta beserta penghuninya...
Nah semua itu tergantung pada kita, bagaimana kita menjaga atas pemberian tuhan itu, apakah kita harus semen-mena apakah kita harus saling menyalahkan, apakah kita harus selalu setia menunggu sebuah peristiwa yang benar-benar sakral untuk manusia.
Dan perstiwa itu benar-benar akan datang, kita lihat saja sekarang apa yang aku rasakan atas suasana dan cuaca saat ini, panas bukan..! apabila suatu benda sering terkena panas pasti akan hancur, dan mungkin saja sebentar lagi matahari bukan lagi menyinari tetapi menghantui....!
Peristiwa itu akan dan pasti datang....
Ingat keberlangsungan hidup kita terancam..
(TERJATUH LEMAS) apa ini, perkataan apa yang lahir dan keluar dari ulu hatiku ini, sekarang ku dihadapkan oleh sebuah ancaman dan kegelisahan akan diriku dan kebenarannya... kenapa harus aku yang seperti ini, kenapa mesti terjadi..!
Ibu,,,,, ibu..... kenapa aku harus memanggilmu, kenapa...!
Dimanakah   anakmu ini berada, ini tempat apa..? apakah ini neraka yang kau pernah ceritakan kepadaku, kenapa tempat ini kering dan mataharinya tak bersahabat. Mungkinkah karena perubahan inilah yang membuatku berada disini, apa benar aku yang diutus untuk menolong umat manusia?
Ah tidak itu hanya omongan yang tak ada ujung kebenarannya...! pastikanlah kepada kau yang melihat ini semua. Aku datang bukan untuk menolong dan untuk di tolong. Tapi aku mencari jawaban apa sebanarnya yang terjadi padaku, kenapa aku harus berada disini...?
(TIBA-TIBA MUNCUL CAHAYA ANEH MENYOROT KEPADA SATU TITIK) oh  kenapa sekitar gelap.. aku tidak merasakan apa-apa tidak bisa melihat, tidak bisa mendengar... gelap....
(BERPUTAR-PUTAR) oh kenapa ini- kenapa... ibuuuu ibuuuu ibuuuu, apa yang terjadi... apa yang terjadiii..
(TERJATUH LEMAS) (MENANGIS) (MENYANYI) ohh ibuuu ibuku, ibumu ibu kita semua, apa yang terjadi pada tempat ini, apakah naluri seluruh umat manusia telah mati akan alam ini.. sehingga kegelapan, kengerian dan keheningan ini tercipta...!
(CAHAYA WARNA SENJA MENYALA) ahhh akhirnya aku bisa merasakan semua, (TERINGAT) kenapa aku tadi berbicara seperti itu,,..! siapakah aku? Dimanakah aku?(DIAM)
Sejak tadi aku muncul dan secara tiba-tiba aku disini, aku terus bertanya siapa aku, dimana aku dan kenapa aku?
Semua pasti tak akan menemukan jawabannya, dan pasti akan buntu....!
Jika dpikir-pikir tadi aku merasakan panas, merasakan kegelapan, dan sekarang aku merasakan akhir dari penderitaan.. yah ini senja kan? sebentar lagi akan datang malam ? Ini mungkin pertanda akhir dari kehidupan...
(TERSADAR) tidak-tidak aku bicara apa, (DIAM) nglantur..!
(CAHAYA KEMBALI TERANG) lihat panas datang lagi dan bahkan sekarang ditambah dengan hujan, kenapa dengan tempat ini, kenapa ..? apa yang telah kita lakukan ? apa yang kau lakukan dan aku lakukan? Semua berkisar kepada kita...!  aku ,...... aku mungkin adalah kegelisaan dari diriku yang telah lama mati.... karena aku yang membuat semua ini terjadi... dan mungkin tempat ini adalah tanah kelahiranku....
Ibu......
Ibu....
Ibu....
Ibu.... pertiwi,,,....
Ibu bumi...........      
Lampu fade out... diiringi musik menyayat.....
                                                                                                Jember, 5 Juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar