MALAM
TANPA BINTANG DI HALAMAN SURAU, ANAK-ANAK RIANG - GEMBIRA MENYAMBUT MALAM
Karya : Ary Wibowo
Naskah
ini akan menceritakan tentang segerombolan anak-anak, yang nampaknya di era sekarang ini sudah banyak
yang tidak bisa mengaji, budaya kala sore hari dan senja selepas magrib pergi
ke surau sudah tidak ada, bahkan tidak bisa dirasakan lagi. Naskah ini hanya
mengungkap realita, berdasarkan analisa latar belakang yang peristiwanya
sengaja dibuat fiktif, dimana hanya reka-reka pengarang saja, untuk bukti
otentik masih perlu dikaji kembali.
BABAK
1
Beberapa
segerombolan anak-anak sedang bermain di depan surau, nampak keceriaan terlihat
jelas di wajah mereka, dari permainan satu sampai kepermainan yang lainnya
mereka lakukan, sampai akhirnya adzan magrib berkumandang, mereka lalu
berkumpul bersama-sama.
1.
Nafisa : kawan-kawan adzan sudah
berkumandang, mari kita lekas pergi kesurau ! (memanggil kearah fatimah,
rukmana, rere, suci dan nur, beserta kawan-kawan yang lain)
Nampaknya
teman-teman nafisa tidak menghiraukannya, mereka sedang asyik bermain lempar
bekkel.
2.
Fatimah : Sebentar naf... ini masih
tanggung permainannya..!
3.
Nafisa : (menghampiri fatimah)
teman-teman sudah mainnya ayo kita lekas pergi ke surau kita ambil wudlu dulu,
nanti pak ustad ari marah lho....
4.
Rukmana : aduuhhhh naf udah deh,
sebentar saja.. ini tinggal satu putaran lagi, setelah itu kita lets go ke
surau...
5.
Nafisa : baik deh aku tunggu, nanti
kalau aku berangkat sendiri di bilang sok solekhah nanti..
6.
Suci : (tertawa) oleh karena itu, sudah
napisa.. tungguin kami, entar juga selesai.
Semua
tertawa, setelah berakhirnya adzan magrib mereka langsung bergegas pergi ke
mushollah, semua keluar panggung, beberapa crew dan orang-orang dibalik
panggung mengganti properti dengan setting selanjutnya.
BABAK
2
Masuk
segerombolan anak-anak menyanyikan sholawat badar bersama-sama, tarian
sederhana mengiasi suasana kala itu, nampak setting didalam surau. Anak-anak
dengan riang gembira mengumandangkan shalawat badar bersama-sama.
Sholatulla
syalamullah ala toha rasulillah sholatullah syalamullah ala yasin habibillah
Tawatsalnabibismillah
wabilhadi rasulillah, sholatullah syalamullah ala yasin rasulillah
Posisi
simetris ditengah ada ustad dan disampingkiri dan kanan anak-anak yang sudah
siap mengaji
7.
Ustad : mari kita mengaji anak-anak,
siap...?
8.
Semua : siap ustad....
Menyanyikan
lagu, tema-tema mengaji, tema-tema kelebihan membaca al qur’an.
Lagu
anak-anak “mengaji dengan senang hati” mungkin cocok untuk adegan ini.
Dengan mengucap bismillah,
mohon keridhoan Allah
badan ku tegakkan, ayo kawan....
hati pun kukuatkan, aku pergi
mengaji dengan senang hati
ya ya ya ya aku gembira,
mengaji dengan teman sebaya,
bermain, bernyanyi dan bercerita
kini tiada hari lagi
tanpa kupergi mengaji
aku selalu mengaji dengan senang
hati
ya ya ya ya aku gembira,
mengaji dengan teman sebaya,
bermain, bernyanyi dan bercerita
aku selalu mengaji dengan senang
hati
Kemudian
ustad memimpin anak-anak membaca salah satu al Quran, di bawah ini surat Al
isra’ ayat 9.
Artinya : “Sesungguhnya Al Quran ini
memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira
kepada orang-orang mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada
pahala yang besar.” (QS. Al Isra : 9)
9.
Ustad : murid-muridku, bacalah Al Qur’an
setiap selesai shalat, Sabda Rasulullah saw,“Orang yang membaca satu huruf dari
Kitabullah maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan setara dengan sepuluh
kali lipatnya. Jadi semua harus rajin dan gemar membaca al qur’an.
10.
Semua : iya ustad...
Setelah
semua mengaji, mereka hendak bergegas pulang, tampak mereka membuat formasi
untuk bershalawat sebelum semua pulang kerumah masing-masing. Semua bershalawat
bersama-sama. Nampak beberpa crew dan orang belakang panggung sedang menganti
setting untuk adegan selanjutnya, sesuai dengan irama dan lagu sholawatan tadi
para crew mengganti setting.
BABAK
3
Setting
depan rumah fatimah, nampak anak-anak semua berencana untuk bermain sebentar di
rumah fatimah.
11.
Fatimah : teman-teman kita main dulu yuk
di rumah? Aku punya beberapa majalah yang aku ingin tunjukkan kepada kalian.
12.
Nafisa : tapi fat ini kan sudah malam,
sudah jam 7 ni, nanti kita dimarahi orang tua kita.
13.
Rukmana : eh naf, lagian ini kan masih
jam 7 kan, gak papa lah kita main barang sebentar saja.
14.
Rere: iya gak papa, lagian orang tuaku
lagi pada kerja, mungkin datangnya tengah malam nanti.
15.
Suci : iya ayo kita main, aku malas
dirumah nanti aku disuruh belajar sama ibuku yang cerewet itu.
16.
Nur : ayo sudah naf main, sebentar saja,
kan ada aku, setidaknya aku bisa jadi saksi kalau kamu nanti di introgasi oleh
ibu dan ayahmu.
17.
Nafisa : iya deh...
18.
Fatimah : na githu dong.,...
Mereka
bermain, dari permainan domikado, sampai kucing-kucingan bahkan lompat tali.
Mereka sangat riang gembira, hari-harinya tak terbesit sedikitpun kesedihan dan
keterpurukan. Setelah beberapa permainan sudah mereka lakukan, mereka nampak
kelelahan, dan memutuskan untuk istirahat dulu sebelum pulang.
19.
Nafisa : mana fatimah, katanya kamu
ingin menunjukkan majalah ?
20.
Fatimah : oh iya... aku ambil dulu ya...
21.
Nur : memang ada gosip apa sampai
segitunya...
22.
Rukmana : mungkin dia ingin menunjukkan,
foto coboy junior... atau kalau nggak fotonya boy band dan girl band indonesia.
Hm...
23.
Semua : tertawa
24.
Fatimah : (datang membawa majalah) ini kawan-kawan, di salah satu acara di
stasiun televisi, ada acara yang menyaring, penyanyi berbakat, kemarin sudah
ada lho yang kepilih anak seumuran kita, sekarang dia sudah ngetop tu, secara
dia kan di mentori oleh Diva besar Indonesia.
25.
Nafisa : coba lihat, oh iya ya... terus
untuk apa kamu tunjuki pada kami fatimah.
26.
Fatimah : ihh kamu ini nggak ngerti
juga, aku kan hobi nyanyi, nah sekarang kan audisi baru sudah dibuka, aku akan
daftar, dan aku akan terkenal dan menjadi penyanyi besar.
27.
Nur : eh fat... jangan mimpi, belum
larut malam sudah mimpi..
28.
Fatimah : eh kamu ini nur... iri ya...
29.
Rukmana : bukan gitu fat, tapi suaramu itu
lho... aku saja yang tetanggaan sama kamu ini mendengar suaramu itu, rasanya
gimana gitu...
30.
Nafisa : sudah-sudah, ya kan ngak papa
fatima punya cita-cita yang tinggi.
31.
Rukmana : (sambil mengejek) iya deh ngak papa.
32.
Rere : Teman-teman kabarnya sekarang ada
penyanyi baru ya... dia pakai kerudung dan masih muda sekali. Punya suara yang
bagus sekali lho.
33.
Suci : oh itu anak... apaan dia Cuma
punya suara merdu saja, nyanyinya sih biasa-biasa saja.
34.
Semua : iya, bener itu.
35.
Nur : teman-teman, ada yang perlu saya
bicarakan, ini masalah serius, masalah kita sehari-hari setiap menyambut malam.
36.
Nafisa : memang ada apa nur...?
37.
Fatimah : iya ada apa?
38.
Rukmana : kenapa ? kamu sudah bosan
mengaji ? karena ayahmu sudah haji, jadi gak perlu mengaji?
39.
Nur : nggak gitu rukmana, walaupun abi
dan umi sudah haji,, aku nggak takut mereka marahi kalau aku tak mengaji, aku
hanya lelah, setiap hari mengaji, coba kita bayangkan, waktu kita terbuang
sia-sia hanya untuk mengaji kan?
40.
Fatimah : lho iya yah... aku juga kadang
ngerasa jenuh, padahal disekolahku yah itu sudah ada pelajaran membaca al
Qur’an ? masa’ harus ditambah lagi mengaji di surau kan capek kalau
terus-terusan.
41.
Suci : belum lagi pelajaran PAI
disekolah, yang katanya setiap akhir semester ada tes ngajinya? Haduww bener-bener
membuat malas.
42.
Nafisa : ngaji itu kewajiban lho
teman-teman, kadang aku juga ngerasa bosan mengaji, kalian ingat tadi ayat yang
dibacakan pak ustad tadi? Disebutkan keutamaan mengaji kan pada ayat itu?
43.
Nur : iya sih.. tapi yang jelas aku
capek, terus waktu untuk santai-santainya mana?
44.
Rere : kamu itu santai terus...
45.
Rukmana : biasa dia kan anak orang kaya,
banyak malasnya, karena sudah dimanja itu! (tertawa)
46.
Semua : tertawa
47.
Nafisa : hus sudah .... terus kita mau
bertindak bagaimana, kalau kita bosan seperti ini. Apa yang harus kita lakukan?
48.
Rere : bagaimana kalau waktu mengaji
kita ganti bermain saja ?
49.
Rukmana : diotakmu ini hanya main terus,
,,,, kayak anak kecil saja kamu ini?
50.
Fatimah : memang kamu sudah besar
rukmana? Kalau besar sebesar apa?
51.
Semua : tertawa
52.
Nur : begini teman-teman coba kita lihat
teman kita, seperti si Ibam, Maya, Lusi dan shalsa. Mereka tidak mengaji,
mereka tidak seperti kita padahal kan mereka masih kelas 5 SD sama seperti
kita. Mereka setiap magrib asyik bersenda gurau dengan ayahnya, ibunya atau
bahkan saudara-saudaranya. Nongkrong di warung jus, atau di warung gorengan.
Enaknya hidup mereka yah.. padahal masih belum kelas 1 SMP
53.
Suci : memang kenapa kalau kelas 1 SMP
54.
Rukmana : ihh.. gimana sih kalau kelas 1
SMP kita kan tidak wajib ngaji lagi...
55.
Nur : iya bener
56.
Nafisa
: kata siapa kamu...
57.
Rukmana : udahlah naf jangan sok tahu
deh..
58.
Nur : jadi bagaimana teman-teman?
59.
Rukmana : bagaimana apanya?
60.
Nur : ya mengajinya, kita akan terus
ngaji atau berhenti saja...?
61.
Nafisa : jangan lah teman-teman kita
tidak boleh berhenti , mengaji...
62.
Nur : naf, bayangkan kita itu pulang
sekolah sudah pukul 12 siang, belum lagi kalau ada ekstrakurikuler pramuka di sekolah,
ditambah lagi sore hari kita mesti les privat, terus mengaji, terus kapan
bermainnya? Kapan kita santai-santainya, kita kan masih anak-anak tuh, masa’
sudah digenjot seperti ini...
63.
Rukmana : iya ya teman-teman.... benar
juga apa yang dibilang nur
64.
Nafisa : berarti kita harus berhenti
mengaji ni,,,,
65.
Semua : iya nafisa... karena kita sudah
lelah...
66.
Nur : jadi semua sepakat ni.. untuk
berhenti mengaji? Asyik....
67.
Nafisa : terus kalau kita tidak mengaji
apa yang harus kita lakukan saat menjelang petang.. atau waktu mengaji kita ?
68.
Suci : ya kita ganti saja dengan bermain
dan malas-malasan dirumah... bagaimana?
69.
Semua : iya... assepakatt... ! setuju...
70.
Rukmana : setelah kita balik sebentar
lagi, kita minta izin baik-baik kepada orang tua kita, dengan alasan apa yang
sudah kita bicarakan tadi, orang tua kita pasti tidak akan keberatan.
71.
Semua : oke... mari kita pulang... kami
pulang ya fatimah.... assalamualaaaikum...
Semua
pulang, musik masuk, musik yang berbunyi adalah untuk adegan selanjutnya,
setelah mereka keluar semua, para crew dan orang dibalik layar masuk mengganti
setting untuk adegan selanjutnya, sesuai irama para crew dan orang-orang
dibalik layar, mengambil dan menata properti untuk setting selanjutnya.
BABAK
4
Suasana di didalam mushollah, nampak ustad
sedang memberi tausiah. Anak-anak memperhatikan dengan seksama.
72.
Ustad : anak-anakku, janganlah kalian
sampai lalai sedikitpun. Untuk tidak membaca Al Qur’an, kalian harus tahu,
banyak faedah dari mebaca al Qur’an, diantanya :
1. Keutamaan Al Qur’an
dibandingkan perkataan-perkataan lainnya :
Sabda Rasulullah saw,”Keutamaan firman Allah azza wa jalla dibandingkan seluruh perkataan bagaikan keutamaan Allah dengan selain-Nya (makhluk-Nya)” (HR. Ad Darimi)
Sabda Rasulullah saw,”Keutamaan firman Allah azza wa jalla dibandingkan seluruh perkataan bagaikan keutamaan Allah dengan selain-Nya (makhluk-Nya)” (HR. Ad Darimi)
2. Al Qur’an lebih dicintai Allah SWT daripada langit dan bumi serta
yang ada didalamnya.
Sabda Rasulullah SAW,”Al Qur’an lebih dicintai Allah daripada langit
dan bumi serta yang ada didalamnya.” (HR. Ad Darimi)
3. Al Qur’an adalah cahaya ditengah kegelapan
Sabda Rasulullah SAW,”Aku wasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada
Allah dan Al Qur’an sesungguhnya ia adalah cahaya kegelapan, petunjuk di siang
hari maka bacalah dengan sungguh-sungguh.” (HR. Baihaqi)
4. Ahlul Qur’an adalah keluarga Allah swt
Sabda Rasulullah SAW,”Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga dari
kalangan manusia.’ Beliau SAW ditanya,’Siapa mereka wahai Rasulullah.’ Beliau SAW
menjawab,’mereka adalah Ahlul Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan
orang-orang khusus-Nya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
5. Mereka adalah sebaik-baik umat.
Sabda Rasulullah SAW,”Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al Qur’an
dan mengajarkannya.” (HR. Bukhori, Abu Daud dan tirmidzi)
6. Mereka diberikan apa-apa yang diberikan kepada para nabi kecuali
wahyu
“Pada hari kiamat didatangkan para pembawa Al Qur’an lalu Allah azza jalla berkata,’kalianlah wadah perkaan-Ku (Al Qur’an) maka aku berikan kepada kalian apa-apa yang Aku berikan kepada para nabi kecuali wahyu.” …… (Fadhoilul Qur’an hal 9 – 11)
“Pada hari kiamat didatangkan para pembawa Al Qur’an lalu Allah azza jalla berkata,’kalianlah wadah perkaan-Ku (Al Qur’an) maka aku berikan kepada kalian apa-apa yang Aku berikan kepada para nabi kecuali wahyu.” …… (Fadhoilul Qur’an hal 9 – 11)
Itu semua
keutamaan atau kelebihan Al Qur’an, selain kita membacanya kita juga harus
mengamalkannya. Bagaimana anak-anakku, apakah ada yang perlu ditanyakan?
73.
Rukmana : iya ustad, aku ingin bertanya,
ustad apakah tidak jadi masalah kalau mengaji tidak dilakukan di mushollah?
74. Ustad :
tidak masalah asalkan kita membacanya dengan baik dan benar.(meyakinkan, beranjak dari duduknya) Baik anak-anakku, kita tutup sampai disini
dulu yah mengajinyam kita bertemu lagi besok ya? Assalamualaikum Wr Wb
Kemudian semua membaca sholawat dan bersiap-siap untuk pulang mengaji.
Anak-anak bersalaman dengan ustad kemudian semua keluar panggung.
BABAK
5
Suasana
di rumah masing-masing anak, fase yang dibentuk adalah semua anak dengan duduk
bersimpuh sambil memegang tangan ibunya, peran ibu disini dilakukan oleh
orang-orang belakang panggung, mereka satu-persatu meminta izin untuk tidak
mengaji lagi, karena mereka sudah lelah, akibat aktivitas terlalu padat.
Kemudian ibu menjawab, dengan satu suara seperti pada bayang-bayang. Íya nak,
tidak apa-apa, ibu izinkan kalian berhenti mengaji di sore hari”.
Suasana
berubah anak-anak masuk panggung, nampaknya mereka lelah dan akan tidur.
Orang-orang dibalik layar kembali menata setting adegan selanjutnya, musik sad
mengalun indah menghantar tidur anak-anak juga menghantar ke adegan
selanjutnya.
BABAK
6
Suasana
sebelum mengaji nampak anak-anak akan berangkat mengaji, mereka bertemu di
persimpangan jalan dan memulai pembicaraan, tentang keputusan mereka untuk
berhenti mengaji.
75.
Fatimah & Rere : bagaimana
teman-teman kita jadi nggak berhenti mengaji?
76.
Nafisa : teman-teman aku takut jika
harus berhenti mengaji, walaupun orang tuaku sudah mengijinkan, tapi akau masih
takut, ini karena tausiah yang diberikan ustad kemarin itu lho yang mengajarkan
kita tentang keutamaan Membaca Al’Quran.
77.
Rukmana : heh napisa... kamu itu jadi
anak kok takutan gitu sih.
78.
Suci : iya ni nafisa, coba deh kita
perhatikan lagi kata-kata ustad ari.
79.
Nur : eh teman-teman, (meyakinkan) masa’ penjelasanku kemarin
harus ku ulangi lagi, aku kan bilang kita ini butuh waktu untuk istirahat dari
semua aktivitas kita sehari-hari.
80.
Rukmana : eh naf, kamu tidak ingat, terakhir
kemarin aku kan bertanya pada ustad, apa boleh kalau kita mengaji itu tidak
harus di mushollah?
81.
Nur & Rere : nah kemarin kan ustad
menjawab....” tidak masalah asalkan kita membacanya dengan baik dan benar”..
gitu nafisa,,,,,
82.
Nafisa : oh iya yah...
83.
Suci : ya... terus kita ngapain ni kita
sekarang...?
84.
Rukmana : bagaimana kalau kita kerumahku?
Okey... aku punya TV besar sekali, ayahku semalam datang dan membelikan ibuku
TV besar sekali, ibuku kan penggemar sinetron di TV, apalagi kalau sudah liat
sinetron yang guru pacaran dengan muridnya itu... ehmm ibuku sampai
nagis-nangis deh....
85.
Nafisa : TV besar? Wah keren....
86.
Semua : ayo kita berangkat... ?
Mereka
membuat formasi... menyanyikan lagu, lagu ini mencerminkan mereka sudah bebas
dan mereka sangat bahagia karena mereka sudah tidak mengaji lagi.mereka
menyanyikan lagu Gembira berkumpul oleh Tasya. Bersama-sama bernyanyi dan menari.
Gembira berkumpul
Ayo kawan, ayo kawan berkumpul,
berkumpul bersenang senang semuaaanya.
Jangan segan, jangan segan bersama,
bersama bernyanyi bergembira.
Tepuk tangan....
Tepuk tangan...
Tepuk tangan....
Bergembira.....
Sekali lagi....
Sekali lagi....
Tepuk tangan .... kita semua
bergembira...
......
Ayo kawan.....
(berkumpul-berkumpul)
Ayo kawan ......(bersenang
semuanya)
Ayo kawan.... (jangan segan-segan)
Ayo kawan.... (bernyanyi
bergembira)
Siap ..... (siap)
Ayo.... (ayo)
Satu.... (satu) dua.... (dua)
tiga... (tiga)satu, dua, tiga, empat... (satu dua tiga empat)
.......
Ayo kawan, ayo kawan berkumpul,
berkumpul bersenang senang semuaaanya.
Jangan segan, jangan segan bersama,
bersama bernyanyi bergembira.
Tepuk tangan....
Tepuk tangan...
Tepuk tangan....
Bergembira.....
Sekali lagi....
Sekali lagi....
Tepuk tangan .... kita semua
bergembira...
Selagi mereka bernyanyi dan menari
orang-orang belakang panggung, menyiapkkan setting adegan selanjutnya di rumah
nafisa, layar putih yang membentang dibelakang di sentrong cahaya dari
proyektor (LCD). Beberapa boneka ditata sedemikian rupa di tengah panggung, dan
beberapa makanan kecil, seperti kripik, pop corn, minuman-minuman ringan.
Kemudian anak-anak keluar panggung.
BABAK
7
Anak-anak masuk dengan suasana
riang gembira. Langsung memposisikan duduk dengan membelakangi penonton,
lalu....
87. Rukmana:
Mari teman-teman kita nonton telifisi bersama-sama (memegang remote control dan menyalakan TV)
Layar belakang, ditanyangkan
beberapa, video yang menjadi kegemaran anak-anak sekarang, dari tanyangan musik
kegemaran, seperti boy band dan girl band, film kartun, film dewasa yang
ditonton anak-anakseperti twilight, dll. Tayang iklan yang memancing anak-anak
untuk berperilaku konsumtif, seperti iklan makanan cepat saji, mainan anak,
handphone dll. Tayang musik kesukaan mereka, seperti lagu coboy junior, mereka
bernyanyi juga dan menirukan gerakannya.
BABAK
8
saat mereka sedang asyik
mendengarkan, menonton tayangan, tayangan yang berbau mordenitas, ustad muncul
di depan samping kanan panggung. Nampaknya ustad sedang berada didepan rumah
Rukmana.
88. Ustad
: anak-anakku sudah tidak mengaji lagi. Mereka sedang asyik menonton TV, mereka
sudah lupa apa yang aku ajarkan, mereka menyalahartikan perkataanku, tentang
mengaji tidak harus di mushollah, padahal aku pikir mereka akan mengaji kembali
setelah pulang mengaji atau sehabis sholat lima waktu. Betapa hancurnya dada
ini, melihat tingkah laku mereka sekarang.
Tiba-tiba orang berjas warna hitam,
datang dari kiri panggung. Nampaknya dia dari jakarta, dia berkacamata membawa
tas.
89. Orang
berjas : selamat malam, pak.. saya ingin bertemu dengan ustad ari? Apa bapak
mengenalnya?
90. Ustad
: iya saya sendiri pak... ada apa ya?
91. Orang
berjas : oh maaf ustad, begini saya datang dari jakarta, karena dapat perintah
dari bos saya, bos saya itu direktur dari stasiun telivisi swasta terbesar di
negara ini. Sebelumnya selamat ustad... (bersalaman dengan ustad) ustad
terpilih dan diminta bos saya untuk menjadi ustad yang mengisi salah satu acara
siraman rohani di stasiun televisi terbesar di negeri ini. Selamat ustad..
apakah ustad bersedia untuk hijrah, atau pindah tinggal dijakarta dan hidup
mewah disana.. ustad akan menjadi artis dan ngetop, nanti juga bisa main
sinetron juga lho ustad, kabarnya sinetron tukang bubur naik haji membutuhkan
pengganti aktor ustad zakariah, (tersenyum
memandang)... bagaimana ustad?
92. Ustad
: astaga.... masyallah... aku tidak bermimpi kan... alhamdulillah... iya pak
saya mau...
Lampu perlahan mati yang menyela ke
tempat ustad dan orang berjas berdiri, kemudian diikuti lalmpu yang menyorot ke
anak-anak... kemudian slide tayangan video berhenti dan mati. Pertunjukan
selesai.
TAMAT
Probolinggo,
26 april 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar